Siapa yang tidak mengenal ikan betok, ikan yang memiliki nama latin Anabas testudineus memiliki banyak nama yang berbeda-beda di Indonesia. Ada yang menamainya dengan ikan betik, ikan harfan, ikan bato, ikan puyu, ikan puyo-puyo. Di Indonesia sendiri untuk menemukan ikan jenis satu ini sangat mudah karena ikan ini biasa hidup di sungai, parit yang ada di sawah, rawa, danau dan perairan lainnya.
Untuk lebih jelas tentang ikan betok atau betik ini, kami akan menjelaskan secara ringkas tentang karakteristik dan ciri-ciri ikan betok berikut.
Ciri-Ciri Ikan Betok
Ikan betok memiliki daging yang cukup berlemak, memiliki daging yang kenyal, beraroma, lezat dan banyak juga orang yang menyukai ikan ini untuk dikonsumsi. Berat rata-rata dari ikan betok sekitar 300 gram per ekor dan dalam 1 kg biasanya berisi 7 sampai 15 ekor.
Ikan betok bisa hidup di air tawar dan banyak ditemukan di sawah, kolam, parit, sungai, rawa dan perairan lainnya.
Ikan ini juga memiliki daya tahan hidup yang sangat kuat walaupun kondisi habitatnya hanya terdapat sedikit air. Karena jenis ikan betok memiliki organ pernafasan ingsang dan bisa menghirup udara. Dalam kondisi habitat becek, hanya sedikit air atau berlumpur, ikan betik bisa hidup sampai 6 hari.
Saat kondisi habitat mengering, ikan betok bisa keluar dari air dan menempuh jarak yang cukup jauh untuk mencari tempat tinggal baru yang memiliki banyak air. Ikan ini memiliki gigi yang tajam dan kuat yang terdiri dari barisan gigi di rahang atas dan rahang bawah. Pada 2 rangahnya memiliki gigi tajam yang kecil, gigi bagian tengah memiliki ukuran yang lebih besar.
Ikan betok di habitat aslinya biasa makan udang, ikan-ikan kecil, serangga, invertebrata, kotoran heran, beras, dan biji-bijian yang dihasilkan rumput di sawah.